Wednesday, November 17, 2010

ASUS MENGHADIRKAN NOTEBOOK NX90 DAN U BAMBOO.

Pabrikan komputer asal Taiwan  itu menghadirkan komputer  jinjing NX90 yang diklaim paling  ampuh untuk memuaskan  selera audio-visual bercita rasa  tinggi. Business Development  Manager Asus Indonesia Juliana  Chen mengatakan kualitas suara  yang dihasilkan laptop Asus NX  bisa diandalkan karena menggunakan  teknologi SonicLaster  Premium. Dalam teknologi tersebut,  Asus membenamkan speaker  berdiameter 3,2 sentimeter  dan chamber 108 sisi. Sedangkan  laptop pada umumnya hanya  menggunakan speaker dan  chamber berukuran 2 sentimeter  serta 20 sisi.  Itu yang membuat  suaranya lebih besar dan jernih,   kata Juliana di Jakarta,  Kamis lalu.  Untuk desain notebook  dengan layar seluas  18,4 inci ini, Asus  menggandeng seorang  perancang  ternama,  David  L e w i s ,  yang banyak menciptakan terobosan  model untuk Bang and  Olufsen. Komputer berbobot 4,4  kilogram ini memiliki dua unit  trackpad yang terletak di sisi kanan  dan kiri keyboard. Ini untuk  memudahkan pengguna yang kidal,   kata Juliana. Ketika dilipat,  komputer yang terbuat dari polish  aluminum yang biasa digunakan  sebagai bahan piano ini  membentuk seperti mata elang  (eagle eye).  Country Manager Asus Indonesia  Willy Halim mengatakan,  untuk tahap awal, komputer  yang ditujukan untuk kalangan  high-end dan full audio ini tidak  digelontorkan ke pasar dalam  jumlah yang banyak. Satu unit  Asus NX 90 dibanderol US$  2.609 atau sekitar Rp 23 juta.  Namun, apabila terlalu berat  dengan  bobot Asus NX90, vendor  komputer yang berkantor  pusat di Taipei ini menawarkan  Asus N43, yang bisa menjadi alternatif  pilihan dengan harga  US$ 1.259 (sekitar Rp 11 juta)  per unit.  Pada kesempatan itu, Asus juga  merilis generasi kedua  notebook yang menggunakan  bahan dari bambu.  Bambu dipilih karena menjadi  simbol elegan di Cina, kuat  dan tidak mengandung zat berbahaya.   Bahan bambu mengurangi  25 persen penggunaan  plastik,  kata Juliana. Notebook  U Bamboo ini ditujukan bagi  mereka yang memilih gaya sekaligus  menunjukkan kepedulian  pengguna kepada lingkungan.  Tampil dengan eksterior bambu  cokelat, laptop yang bisa didaur  ulang ini dibanderol US$ 1.209  (sekitar Rp 10 juta).  Pada ketiga notebook tersebut,  Asus membenamkan USB 3.0  yang bekerja sepuluh kali lipat lebih  cepat ketimbang USB 2.0 dan  1,6 kali lebih kencang dibanding  eSata. USB 3.0 juga dinilai lebih  cepat 40 persen untuk mencharge  baterai, mampu mentransfer  satu lagu dalam tempo 0,01  detik, dan 70 detik untuk mengirim  Blu-ray dengan kapasitas 25  gigabita.  Sehingga tidak boros  listrik,  kata Juliana. Asus juga  menggunakan Super Hybrid Engine  (SHE) yang dapat memonitor  beban proses dan menghantarkan  daya sesuai dengan kebutuhan.  Ketiganya juga berjalan dengan  sistem operasi Windows 7 Home  Premium asli dan dibenamkan  prosesor Intel Core. 
personal, fashion, travel, loan, insurance, health, real estate, home, marketing, personal, fashion, travel, loan, insurance, health, real estate, home, marketing,